Buku Ajar, Buku Teks, Modul dan Diktat





BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Bahan ajar merupakan media penting bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Tanpa bahan ajar, tampaknya guru akan mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran. Pada prinsipnya, guru harus selalu menyiapkan bahan ajar dalam pelaksanaan proses pembelajaran
.
            Pada umumnya, bahan ajar telah tersedia di berbagai toko buku. Bahan ajar yang dikemas dalam bentuk buku teks pelajaran ditulis oleh para pakar dan praktisi dari latar mata pelajaran atau bidang studi. Menulis bahan ajar tidak boleh dilakukan sembarangan, tetapi harus mengikuti kaidah penulisan bahan ajar yang standar. Oleh karena itu, tidak semua guru mengetahui dan memahami bagaimana menulis atau menyusun bahan ajar yang baik.
Bahan ajar adalah sarana untuk mendukung penyampaian materi pembelajaran. Bahan ajar dapat berbagai macam, seperti buku teks, buku ajar, modul, dan diktat. Penulisan bahan ajar merupakan komponen pengembangan profesionalisme guru sehingga guru diharapkan dapat menghasilkan buku, modul, atau diktat.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan buku ajar, buku teks, modul dan diktat?
2.      Apa saja fungsi dari buku ajar, buku teks, modul dan diktat ?

C.      Tujuan Penulisan Makalah
1.      Mahasiswa dapat mengetahui definisi dari buku ajar, buku teks, modul dan diktat.
2.      Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari buku ajar, buku teks, modul dan diktat.


BAB II
PEMBAHASAN

A.            Buku Ajar
1.      Pengertian Buku Ajar
      Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu mata pelajaran yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan. Tarigan menyimpulkan beberapa hal mengenai buku ajar tersebut sebagai berikut :
a.       Buku ajar merupakan buku pelajaran yang ditujukan bagi siswa pada jenjang pendidikan tertentu (SD, SLTP, SMA/SMK, dan sebagainya).
b.      Buku ajar selalu berkaitan  dengan bidang studi tertentu (Bahasa Indonesia, Matematika, Fisika, Sejarah, dan sebagainya).
c.       Buku ajar selalu merupakan buku yang standar. Pengertian standar di sini ialah baku, menjadi acuan berkualitas dan biasanya ada tanda pengesahan dari badan wewenang di bawah Dinas Pendidikan Nasional.
d.      Buku ajar ditulis oleh pakar di bidangnya masing-masing.
e.       Buku ajar ditulis untuk tujuan intruksional tertentu.
f.       Buku ajar dilengkapi dengan sarana pengajaran.
2.      Fungsi Buku Ajar
Greene dan Petty, merumuskan beberapa peranan dan kegunaan buku ajar sebagai berikut :
a.       Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai pengajaran serta mendemontrasikan aplikasi dalam bahan pengajaran yang disajikan.
b.      Menyajikan suatu sumber pokok masalah atau subject matter yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa, sebagai dasar bagi program-program kegiatan yang disarankan di mana keterampilan-keterampilan ekspresional diperoleh pada kondisi yang menyerupai kehidupan yang sebenarnya.
c.       Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai keterampilan-keterampilan ekspresional.
d.      Menyajikan (bersama-sama dengan buku manual yang mendampinginya) metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi siswa.
e.       Menyajikan fiksasi awal yang perlu sekaligus juga sebagai penunjang bagi latihan dan tugas praktis.
f.       Menyajikan bahan atau sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat guna.
3.      Ciri-ciri  Buku Ajar yang Baik
Ciri-ciri buku yang baik adalah sebagai berikut :
a.      Textbook harus meaningful. Ketika seorang anak membaca sebuah buku pelajaran, maka anak dipastikan akan dapat menangkap pesan dan makna yang terkandung. Jangan sampai membaca lima halaman buku, namun tidak mendapat sense apa-apa. Sebuah buku yang baik harus mampu menjadikan anak bisa tahu makna dan hasil yang diharapkan.
b.      Buku yang baik harus mengandung aspek motivational to learn dan motivational to unlearn. Ketika membaca sebuah buku pelajaran, anak akan termotivasi untuk belajar tanpa harus dipaksakan oleh guru.
c.       Buku yang baik harus keep attentive. Buku yang baik adalah buku yang mendorong anak untuk memiliki atensi, perhatian, terhadap apa yang dia pelajari.
d.      Buku pelajaran harus bisa self study. Karena peran guru di kelas juga terbatas, maka buku harus bisa membantu atau mengisi kelemahan ini. Kalau buku-buku dikembangkan secara luas dengan self study, maka para siswa akan terbiasa untuk mengembangkan pola belajar yang mandiri.
e.       Buku yang baik juga harus punya makna untuk menemukan nilai dan etika yang relevan dengan kehidupan kekinian dan moral yang berlaku. Tanpa hal ini, maka anak-anak akan menemukan hal-hal yang kontradiktif dalam dirinya. Kita harus saling melihat seluruh komponen pendidikan itu menyatu dan mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia ini.

B.             Buku Teks
1.      Pengertian Buku Teks
Pengertian buku teks telah banyak disampaikan oleh para pakar, yang di antaranya adalah menurut Hall-Quest (dalam Tarigan 1986:11). Menurutnya, buku teks adalah rekaman pikiran rasial yang disusun untuk maksud-maksud dan tujuan-tujuan instruksional. Bacon (dalam Tarigan 1986:11) mengemukakan bahwa buku teks adalah buku yang dirancang untuk penggunaan di kelas, disusun dengan cermat serta dipersiapkan oleh para pakar atau para ahli dalam bidang tersebut, dan diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa buku teks adalah buku pelajaran yang disusun oleh para ahli atau pakar dalam bidangnya untuk menunjang program pengajaran yang telah digariskan oleh pemerintah.

2.      Fungsi Buku Teks
Fungsi dan peranan buku teks itu adalah:
a.       Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai pengajaran, serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang disajikan.
b.      Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi, sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa. Selain itu, juga berfungsi sebagai dasar bagi program-program kegiatan yang disarankan untuk memperoleh keterampilan-keterampilan ekspresional di bawah kondisi yang menyerupai kehidupan sebenarnya.
c.       Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai keterampilan-keterampilan ekspresional yang mengemban masalah pokok dalam komunikasi.
d.      Metode dan sarana penyajian bahan dalam buku teks harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Misalnya, harus menarik, menantang, merangsang, dan bervariasi sehingga siswa benar-benar termotivasi untuk mempelajari buku teks tersebut.
e.        Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan juga sebagai penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas praktis.
f.       Di samping sebagai sumber bahan, buku teks juga berperan sebagai sumber atau alat evaluasi dan pengajaran remidial yang serasi dan tepat guna (Green dan Petty, dalam Tarigan 1986).

3.      Kualitas Buku Teks
    Buku teks berkaitan erat dengan kurikulum yang berlaku. Buku teks yang baik harus relevan dan menunjang pelaksanaan kurikulum. Ada sebelas aspek untuk menentukan kualitas buku teks, yaitu:
a.       Memiliki landasan prinsip dan sudut pandang yang berdasarkan teori linguistik, ilmu jiwa perkembangan, dan teori bahan pembelajaran.
b.      Memiliki konsep yang jelas.
c.       Relevan dengan kurikulum yang berlaku.
d.      Sesuai dengan minat siswa.
e.       Menumbuhkan motivasi belajar.
f.       Merangsang, menantang, dan menggairahkan aktivitas siswa
g.      Memiliki ilustrasi yang tepat dan menarik.
h.      Mudah dipahami siswa, bahasanya memiliki karakter yang sesuai dengan enam tingkat perkembangan bahasa siswa (kalimat-kalimatnya efektif, terhindar dari makna ganda, sederhana, sopan, dan menarik).
i.        Dapat menunjang mata pelajaran lain.
j.        Menghargai perbedaan individu, kemampuan, bakat, minat, ekonomi, sosial dan budaya.
k.      Memantapkan nilai-nilai budi pekerti yang berlaku di masyarakat (Tarigan 1986:22).

C.            Modul
1.      Pengertian Modul
Modul pembelajaran merupakan satuan program belajar mengajar  yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri (self-instructional) (Winkel, 2009:472).
Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010).

2.      Ciri-ciri Modul
Menurut Wijaya (1988:129), ciri-ciri pengajaran modul pembelajaran adalah :
a.       Siswa dapat belajar individual, ia belajar dengan aktif tanpa bantuan maksimal dari guru.
b.      Tujuan pelajaran dirumuskan secara khusus. Rumusan tujuan bersumber pada perubahan tingkah laku.
c.       Tujuan dirumuskan secara khusus sehingga perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri siswa segera dapat diketahui. Perubahan tingkah laku diharapkan sampai 75% penguasaan tuntas (mastery learning)
d.      Membuka kesempatan kepada siswa untuk maju berkelanjutan menurut kemampuannya masing-masing.
e.       Modul merupakan paket pengajaran yang bersifat self-instruction, dengan belajar seperti ini, modul membuka kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dirinya secara optimal.
f.       Modul memiliki daya informasi yang cukup kuat. Unsur asosiasi, struktur, dan urutan bahan pelajaran terbentuk sedemikian rupa sehingga siswa secara spontan mempelajarinya.
g.      Modul banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbuat aktif.
3.      Kelemahan Pembelajaran dengan Menggunakan Modul
Belajar dengan menggunakan modul juga sering disebut dengan belajar mandiri. bentuk kegiatan belajar mandiri ini mempunyai kekurangan-kekurangan sebagai berikut :
a.       Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan lama.
b.      Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya dan siswa yang belum  matang pada khususnya.
c.       Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus mamantau proses belajar siswa, memberi motivasi dan konsultasi secara individu setiap waktu siswa membutuhkan.
4.      Kelebihan Pembelajaran dengan Menggunakan Modul
Tjipto (1991:72), mengungkapkan beberapa keuntungan yang diperoleh jika belajar menggunakan modul, antara lain :
a.       Motivasi siswa dipertinggi karena setiap kali siswa mengerjakan tugas pelajaran dibatasi dengan jelas dan yang sesuai dengan kemampuannya.
b.      Sesudah pelajaran selesai guru dan siswa mengetahui benar siswa yang berhasil dengan baik dan mana yang kurang berhasil.
c.       Siswa mencapai hasil yang sesuai dengan kemampuannya.
d.      Beban belajar terbagi lebih merata sepanjang semester.
e.       Pendidikan lebih berdaya guna.
D.            Diktat
1.      Pengertian Diktat
Diktat adalah bahan pembelajaran yang disusun oleh guru berdasarkan kurikulum dan silabus, terdiri dari materi, penjelasan terperinci, soal-soal, referensi yang bertujuan membantu siswa menguasai kompetensi pembelajaran.

2.      Manfaat Diktat
Ada beberapa manfaat diktat, antara lain sebagai berikut.
a.       Bagi guru
1)      Diktat memudahkan guru untuk menegaskan poin-poin penting materi pembelajran yang diajarkannya.
2)      Diktat memudahkan guru menyajikan materi pembelajaran.
3)      Diktat dapat dinilaikan sebagai salah satu karya ilmiah untuk Penilaian Angka Kredit (PAK), yaitu memperoleh angka kredit sebesar 0,5 sesuai PERMEN PAN No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

b.      Bagi Siswa
1)      Diktat memudahkan siswa belajar bik secara terbimbing maupun secara mandiri.
2)      Diktat memudahkan siswa menemukan poin-poin penting materi pembelajaran.
3)      Diktat membantu siswa mencapai kompetensi sesuai dengan tujuan pembelajaran.


3.      Prinsip-prinsip Pembuatan Diktat
Menurut Aguswuryanto (2010), ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan diktat antara lain prinsip relevansi, konsistensi dan kecukupan.
a.       Prinsip relevansi artinya keterkaitan, materi yang ditulis hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi yang ingin dicapai.
b.      Prinsip konsistensi artinya keajegan, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai empat macam maka bahasan yang ada pada diktat juga harus meliputi empat macam.
c.       Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya mencukupi dalam membantu siswa mengusai kompetensi yang akan diajarkan, materi juga disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia.

4.      Cara Membuat Diktat
Adapun secara garis besar, cara membuat diktat adalah sebagai berikut:
a)      Memetakan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator yang diharapkan dicapai oleh siswa.
b)      Mencari materi yang relevan dengan SK, KD, dan Indikator pembelajaran.
c)      Meringkas materi/pokok-pokok materi.
d)     Membuat rincian penjelasan pada materi yang diajarkan.
e)      Membuat evaluasi untuk mengukur ketercapaian kompetensi.
f)       Mencantumkan sumber-sumber/referensi yang digunakan untuk membuat diktat.
g)      Mengajukan review dan pengesahan dari pejabat yang berwenang.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu mata pelajaran yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan.
Buku teks adalah buku pelajaran yang disusun oleh para ahli atau pakar dalam bidangnya untuk menunjang program pengajaran yang telah digariskan oleh pemerintah.
Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010).
Diktat adalah bahan pembelajaran yang disusun oleh guru berdasarkan kurikulum dan silabus, terdiri dari materi, penjelasan terperinci, soal-soal, referensi yang bertujuan membantu siswa menguasai kompetensi pembelajaran.

B.     Saran
Kami berharap semoga para pembaca dapat memberikan sumbangsi pemikiran, baik berupa kritikan dan saran agar pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.






DAFTAR PUSTAKA

A, Ramlan. “Buku Teks Pelajaran dan Peranannya” 22 0ktober 2011.

Khoirawati. “Tentang Buku Ajar”. 13 Maret 2013

R, Muchlisin. “Pengertian, Kelebihan dan Kelemahan Modul Pembelajaran”.

W,  Murih. “Pengertian Diktat dan Cara Membuatnya”. 20 Juni 2014.

            http://murihwidodo.blogspot.co.id/2014/06/belajar-membuat-diktat.html


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Buket Bunga